Profil FLP Gresik

FLP Gresik merupakan organisasi kepenulisan yang berdiri sejak tahun 2004 akhir, di mana Bunda Betty dan Bunda Arum menjadi sosok penting yang memprakarsainya.

Bukan hanya menjadi pelopor terbentuknya organisasi kepenulisan di Kota Pudhak ini. Beliau berdua juga berhasil membuat nama FLP Gresik mulai dikenal oleh pemerintah setempat  melalui banyak kegiatan positif yang dilaksanakan.

Tidak hanya mengadakan pelatihan-pelatihan ke beberapa sekolah, seminar besar yang mengundang Kang Abik, Penulis Novel Ayat-Ayat Cinta itu pun pernah dilakukan.

Di tahun 2006, selain berlanjutnya kerja sama antara FLP Gresik dan Pemerintah Kabupaten Gresik dengan baik. Pada hari Ahad, tanggal 26 Maret 2006, FLP Gresik dipercaya untuk menjadi tuan rumah Musyawarah Wilayah (Musywil) II FLP  Jawa Timur.

Selain acara Musywil, lomba menulis cerpen dan workshop kepenulisan bersama Gola Gong, penulis nasional dan penulis senior FLP, juga turut mengisi kegiatan waktu itu.

Berselang empat tahun, karena kesibukan dan perpindahan anggota, kegiatan FLP di Kota Industri ini pun mati suri.

Melemahnya kegiatan ini berlangsung sampai 2013, hingga beberapa penulis yang memiliki rasa kepemilikan terhadap FLP, seperti Muchlisin dan Taufiqur Rahman memanfaatkan kehadiran beberapa aktivis FLP dari luar kota (Sri Hidayati Nur dari FLP Jogjakarta dan Chairi Sulaiman dari FLP Pamekasan) untuk menggelar Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub).

Dari Muscablub tersebut, terpilihlah Mas Taufiq sebagai ketua. Di pengurusan Mas Taufiq, FLP Gresik kembali menggeliat. Geliat itu ditandai dengan seminar dan lomba cerpan enam bulan berikutnya.

Pada 2015, FLP Gresik kembali harus menyelenggarakan muslub. Alasannya hampir sama dengan sebelumnya, domisili dan kesibukan pengurus-pengurusnya. Disepakatilah Sri Hidayati Nur sebagai ketua baru sekaligus dengan formasi baru yang anggotanya banyak dari kalangan muda. Banyak kegiatan yang lahir di kepengurusan ini. Antara lain: Book on the street, pelatihan kepenulisan, kerja sama dengan berbagai organisasi lain sekaligus dengan rumah pelangi, perpustakaan desa Suci yang sampai saat ini dijadikan sebagai basecamp FLP Gresik.

Kegiatan Book on the street yang rutin digelar setiap minggu di car free day ini cukup sukses mengambil hati masyarakat Gresik sekaligus menjadikan nama FLP Gresik kembali didengar dan familiar. Dua tahun berikutnya, tepatnya pada 10 Juli 2017, Muscab kembali digelar dan terpilihlah Chairi Sulaiman sebagai ketua berikutnya.

Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, di awal kepemimpinannya, Chairi mencoba mengoptimalkan “sisa-sisa” pengurus yang ada dengan meminta komitmen mereka untuk bersama-sama menjaga dan meneruskan perjuangan-perjuangan para pendahulunya. Kemudian, setelah mendapat SK dari FLP Jatim, iapun menyelenggarakan pelatihan blog khusus para pengurus sekaligus memprakarsai pembuatan blog resmi FLP Gresik (flpgresik.com) sebagai media optimalisasi kemampuan menulis para pengurus inti yang tercatat hanya tujuh personel.

Di tahun ini pula FLP Gresik mendapat kepercayaan untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gresik untuk menyelenggarakan pelatihan kepenulisan. Alhamdulillah, pelatihan selama dua haripun sukses di gelar dengan Arul Chandrana, penulis novel Pemburu Rembulan sebagai pemateri tunggal. Pelatihan ini pun sukses mengantarkan FLP Gresik menerbitkan antologi cerpen pertamanya dengan judul Menulislah, Maka Hidupmu Akan Menyejarah yang kemudian dicetak ulang dengan judul Ksatria Kecil yang Tak Diakui.

Musyawarah Cabang berikutnya digelar pada tahun 2019. Pada Muscab V ini, Umahatun Fauziyah terpilih sebagai Ketua FLP Gresik. Meneruskan jejak Chairi, kegiatan FLP Gresik semakin banyak. Mulai dari rekrutmen anggota, pelatihan menulis, Moco ing Dalan (Mocan), hingga melanjutkan kerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik.

Sebenarnya, periode Kak Zia –sapaan akrab Ummahatun Fauziyah- berakhir pada akhir 2021. Namun, karena FLP Gresik kembali mendapat amanah sebagai tuan rumah Musyawarah Wilayah (Muswil) FLP Jawa Timur, kepengurusan Kak Zia diperpanjang hingga selesai Muswil VII.

Suksesnya Muswil VII FLP Jatim yang diselenggarakan di Aula Gedung Putri Mijil Pendopo Kabupaten Gresik, 14-16 Januari 2022 merupakan kesuksesan tersendiri bagi FLP Gresik. Sebab Muswil tersebut berhasil mendatangkan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah untuk membuka acara. Hadir pula Staf Ahli Gubernur Jawa Timur Dr. Andriyanto S.H, M.Kes yang membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur. Juga Kepala Pusat Bahasa Jawa Timur Dr Asrif, M.Hum, Wakapolres Gresik, dan sejumlah pejabat dari beberapa dinas di Kabupaten Gresik. Dalam Muswil VII tersebut, Muchlisin dari FLP Gresik terpilih sebagai Ketua FLP Jatim periode 2022-2024 secara musyawarah mufakat.

Musyawarah Cabang VI kemudian digelar satu bulan usai Muswil VII. Tepatnya pada 28 Februari 2022. Pada Muscab ini Kak Zia kembali terpilih menjadi Ketua FLP Gresik untuk periode kedua. []


Posting Komentar

0 Komentar